Harga Batu Bara Dunia Masih Anjlok, Ini Penyebabnya!

Jum'at, 19 Mei 2023 - 18:20 WIB
loading...
Harga Batu Bara Dunia Masih Anjlok, Ini Penyebabnya!
Harga batu bara dunia masih anjlok. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Harga batu bara kembali mengalami penurunan setelah sempat mengalami penguatan 2,01% di perdagangan Rabu (17/5/2023). Sementara itu, pada penutupan perdagangan Kamis (18/5/2023), harga batu bara kontrak Juni di pasar Ice Newcastle ditutup di posisi USD154 per ton atau melemah 6,5%.



Harga tersebut merupakan yang terendah sejak 3 Januari 2022 atau lebih dari 16 bulan terakhir. Melansir 2nd Session IDX Channel, sepanjang bulan ini harga batu bara sudah mengalami koreksi dalam sebesar 16,82%.

Anjloknya harga batu bara disebabkan oleh banyaknya sentimen negatif, di antaranya pengurangan permintaan dari sejumlah negara seperti China , Jepang, Korsel, hingga Jerman.

Sementara itu, harga komoditas emas juga semakin terkoreksi dalam dan jauh meninggalkan level USD2.000 per try ons. Pada penutupan perdagangan Kamis (18/5/2023), harga emas di pasar spot ditutup di posisi USD1.958,06 per try ons, merupakan yang terendah sejak 21 Maret 2023 atau hampir dua bulan terakhir.

Meski demikian, harga emas sedikit membaik di perdagangan Jumat (19/5/2023) pagi menjelang siang, dengan menguat tipis 0,02% di level USD1.958,37 per try ons.

“Harga emas anjlok karena pelaku pasar melihat The Fed masih akan hawkish ke depan, sehingga ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat mereda yang membuat aset aman seperti emas kurang menarik,” demikian dikutip dari 2nd Session IDX Channel, Jumat (19/5/2023).

Kondisi berbeda terjadi pada harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di bursa Malaysia Exchange yang terpantau menguat 80,18% di sesi awal perdagangan Jumat ke posisi 3.368 ringgit Malaysia per ton.



Pada pekan lalu, harga CPO sudah naik ke level 3.800 ringgit Malaysia per ton, di perdagangan Kamis harga CPO ditutup terkoreksi 1,22% ke level 3.352 ringgit Malaysia per ton. Koreksi harga CPO terjadi di tengah kekhawatiran kenaikan produksi dan perpanjangan kesepanjangan ekspor Laut Hitam.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1726 seconds (0.1#10.140)